Setelah cukup menghabiskan banyak waktu membangun Go-Jek, Rama memilih untuk rehat sejenak dari pekerjaannya. Namun, sesekali Ia tetap diminta sebagai pembicara terkait perkembangan industri start-up di Indonesia. Salah satu kota yang disambanginya adalah Surabaya. Saat di Surabaya, Rama bertemu dengan sahabat lamanya dan mengajaknya untuk mengunjungi daerah Bangilan, salah satu daerah di Tuban, sekitar 2 jam perjalanan dari Surabaya.

Disana Rama berbincang dengan penduduk sekitar yang mayoritas dari menjadikan bertani adalah pekerjaan utama. Berawal dari perbincangan tersebut, ternyata mereka banyak memiliki masalah finansial, terutama dalam urusan modal. Selama ini mereka kesulitan untuk mendapat akses keuangan dari Bank dan tak ada pilihan lain selain meminjam dari rentenir lokal yang mematok bunga sangat besar.

Akhirnya, Rama dan temannya memutuskan untuk memberi pinjaman kepada para petani tersebut dengan bunga yang lebih rendah. Responnya sangat positif. Semua petani merasa terbantu dengan adanya pinjaman ini. Dan dari sini Rama membuktikan, masih banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan akses keuangan.

Rama melihat ini sebagai kesempatan yang baik untuk membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan akses keuangan. Berangkat dari hal ini, Rama memutuskan untuk membangun AwanTunai. Bersama dengan Dino dan Windy, mereka memiliki visi untuk menyediakan pembiayaan yang terjangkau bagi pelaku UMKM, yang nantinya akan memajukan dan memberdayakan masyarakat untuk tumbuh dan berkembang.